Potensi pasar yang besar di Indonesia tak ayal membuat permintaan akan smartphone kian melonjak dari waktu ke waktu. Masyarakat saat iki kian pintar, dimana sudah mampu memilih dan memilah perangkat ponsel pintar yang sesuai kebutuhan dan budgetnya.
Apalagi saat ini makin banyak pula vendor anyar yang bermain di pasaran, dimana ingin mencoba peruntungan. Namun tercatat tak semua ponsel baru bisa masuk dan edar ke bursa ponsel tanah air secara cepat, yang mana harus mengikuti regulasi dan birokrasi yang ditetapkan oleh pemerintah semisal terkait TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).
Nah, keterlambatan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pemain importir untuk memasukkan produk ponsel ke pasaran. Dan di sini produk-produk yang dimasukkan pada dasarnya belum secara resmi hadir, alias masih sebatas dikover garansi toko/distributor.
Bagi konsumen seringkali produk garansi distributor ini menjadi pilihan, dikarenakan selain produk resmi yang ditunggunya masih kelewat lama masuknya, harganya pun rata-rata lebih murah. Soal resiko, banyak dari konsumen itu sudah menyadari bahwa ponsel yang dibelinya itu tak akan mendapatkan layanan purnajual sebaik versi resminya. Bahkan ada beberapa gerai toko penjual tak memberikan jaminan garansi apapun alias 'jual-putus'.
Nah, berdasarkan pantauan PULSA setidaknya kembali ada 8 produk smartphone baru yang mulai menjajakan diri. Dan kesemuanya itu tercatat bukan versi resmi, yakni sebatas bergaransi distributor/toko. Ponsel-ponsel itu kebanyakan dijual via online, dimana menyasar segmen pemula sampai high-end dengan banderol mulai dari Rp900 ribuan hingga Rp 9 jutaan. Apa saja smartphone-nya?
Apalagi saat ini makin banyak pula vendor anyar yang bermain di pasaran, dimana ingin mencoba peruntungan. Namun tercatat tak semua ponsel baru bisa masuk dan edar ke bursa ponsel tanah air secara cepat, yang mana harus mengikuti regulasi dan birokrasi yang ditetapkan oleh pemerintah semisal terkait TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).
Nah, keterlambatan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pemain importir untuk memasukkan produk ponsel ke pasaran. Dan di sini produk-produk yang dimasukkan pada dasarnya belum secara resmi hadir, alias masih sebatas dikover garansi toko/distributor.
Bagi konsumen seringkali produk garansi distributor ini menjadi pilihan, dikarenakan selain produk resmi yang ditunggunya masih kelewat lama masuknya, harganya pun rata-rata lebih murah. Soal resiko, banyak dari konsumen itu sudah menyadari bahwa ponsel yang dibelinya itu tak akan mendapatkan layanan purnajual sebaik versi resminya. Bahkan ada beberapa gerai toko penjual tak memberikan jaminan garansi apapun alias 'jual-putus'.
Nah, berdasarkan pantauan PULSA setidaknya kembali ada 8 produk smartphone baru yang mulai menjajakan diri. Dan kesemuanya itu tercatat bukan versi resmi, yakni sebatas bergaransi distributor/toko. Ponsel-ponsel itu kebanyakan dijual via online, dimana menyasar segmen pemula sampai high-end dengan banderol mulai dari Rp900 ribuan hingga Rp 9 jutaan. Apa saja smartphone-nya?
Produk pertama adalah Wiko U Feel, dimana mulai tersedia di pasaran dengan banderol kisaran Rp2,5 jutaan. Spesifikasi ponsel Wiko ini cukup menarik. Sebut saja dukungan dapur pacu CPU quad-core 1.3GHz, RAM 3GB dan media simpan internal sebesar 32GB.
Kedua yaitu Meizu M3S. Ini merupakan versi mini dari Meizu M3 Note yang telah edar beredar lebih dahulu. Perangkat ini mengusung layar 5.0 inci dan ditenagai prosesor octa-core 1.5GHz, RAM 2GB dan penyimpanan internal 16GB.
Model yang cukup menarik yaitu Moto Z. Untuk info saja, smartphone kepunyaan Lenovo ini dikabarkan dalam waktu dekat ini bakal dijual resmi. Bagi yang sudah tak sabar memilikinya bisa menebusnya saat ini di nominal yang relatif "wah". Motorola Moto Z dilabel di Rp9 juta-an, ekstra premium. Di ponsel ini konsumen bakal disuguhi kekuatan RAM 4GB dan memori internal 64GB. Diagonal layar AMOLED-nya 5,5 inci pada resolusi 1440 x 2560 piksel. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android v6.0 Marshmallow, yang dimotori chip Qualcomm Snapdragon 820 dengan prosesor Quad-core (2x 2.15 GHz Kryo & 2x 1.6 GHz Kryo).
Model yang cukup menarik yaitu Moto Z. Untuk info saja, smartphone kepunyaan Lenovo ini dikabarkan dalam waktu dekat ini bakal dijual resmi. Bagi yang sudah tak sabar memilikinya bisa menebusnya saat ini di nominal yang relatif "wah". Motorola Moto Z dilabel di Rp9 juta-an, ekstra premium. Di ponsel ini konsumen bakal disuguhi kekuatan RAM 4GB dan memori internal 64GB. Diagonal layar AMOLED-nya 5,5 inci pada resolusi 1440 x 2560 piksel. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android v6.0 Marshmallow, yang dimotori chip Qualcomm Snapdragon 820 dengan prosesor Quad-core (2x 2.15 GHz Kryo & 2x 1.6 GHz Kryo).
Ada pilihan menarik pula bagi Anda yang menyukai atau sering beraktifitas di luar ruang (outdoor). Bahkan dalam kondisi ekstrim sekalipun. Caterpillar Cat S60 bisa sebagai alternatif. Ponsel pintar tangguh bodinya ini dilengkapi fitur pendeteksi suhu menggunakan tangkapan kameranya (thermal imaging). Malahan Cat S60 ini bisa dipakai menyelam sampai kedalaman air 5 meter. Sebagai tulang punggung performa kinerja, ponsel Cat S60 mengandalkan dapur pacu berupa chip Qualcomm MSM8952-3 (4 x 1.5GHz + 4 x 1.2GHz) yang ditandem RAM 3GB.
Model lain yang bisa dicicipi konsumen yaitu Elephone S1. Harganya ekstra terjangkau, Rp900 ribuan. Spesifikasinya sendiri cukup menarik bila dibandingkan tawaran banderolnya itu. Berdesain ala logam dengan lapisan kaca di kedua sisinya, ponsel ini pun ikut membenamkan sensor sidik jari. CPU-ya quad-core, dengan besaran RAM 1GB.
Produk lain yang masuk daftar yakni 3 ponsel garapan LeTV. Ada LeTV Leeco Le 2 seharga Rp 2.799.000. Kemudian LeTV LeEco Le 2 Pro X620 yang dipasarkan di angka Rp 3.499.000. Lalu ada LeTv LeEco Le Max 2 dengan dukungan RAM 6GB dan ROM 64GB, yang bisa ditebus dengan kocek Rp 5,9 jutaan.
Tidak ada komentar:
Write komentar