Twitter  Facebook  Instagram
Follow my intagram wisnuanggoro_official Follow my twitter @Wisnu__Ofiicial
Wavy Tail

Minggu, 29 Juli 2018

Chelsea Diklaim Telah Setuju Lepas Willian ke Manchester United



Kabar menarik kembali datang dari bursa transfer musim panas 2018. Chelsea diklaim telah menerima tawaran yang dilontarkan kubu Manchester United untuk mendapatkan Willian.
Menurut media Italia, Tuttosport, kedua klub telah sepakat soal harga transfer Willian, yang membuat sang winger akan merapat ke Old Trafford pada musim panas ini.

Chelsea dipercaya memang akan "menguangkan" Willian, sebagaimana manajer baru Maurizio Sarri akan coba memakai uang hasil penjualan pemain internasional Brasil itu untuk menguatkan skuatnya, tentunya dengan membeli pemain anyar sebelum bursa transfer di Inggris ditutup pada 9 Agustus mendatang.
Sebagai informasi, rumor ketertarikan Man United pada Willian memang sudah muncul sejak lama, tepatnya semenjak dua tahun yang lalu. Manajer Man United Jose Mourinho, yang membawa Willian ke Inggris, disebut-sebut amat menginginkan mantan anak asuhnya itu menyusul jejaknya ke Old Trafford.
Namun, upaya Man United untuk mengaget Willian selalu kandas dalam beberapa edisi terakhir bursa transfer. Chelsea dipercaya selalu enggan menerima tawaran Setan Merah.
Namun menurut Tuttosport, Mourinho kini tinggal selangkah lagi mewujudkan hasratnya itu. Chelsea sudah sepakat untuk melepas Willian, dan pemain berusia 29 tahun itu akan resmi bergabung dengan Man United dalam waktu dekat ini.
Man United sendiri harus menyetorkan mahar besar, yakni tak kurang dari 66 juta pounds atau sekira 75 juta euro untuk bisa mengamankan transfer ini. 
Jika transfer ini benar-benar terealisasi, maka Willian akan menjadi pembelian keempat Man United di musim panas ini. Sebelumnya mereka sudah mengamankan jasa kompatriot Willian di Timnas Brasil, Fred. Diogo Dalot serta Lee Grant juga sudah dipastikan berkostum Man United.
Menariknya, baru-baru ini Willian sejatinya merupakan target transfer raksasa Spanyol, Barcelona. Bahkan, kubu Blaugrana kabarnya telah tiga kali melepas tawaran, namun semuanya ditolak Chelsea. Nah, mahar yang disodorkan Man United diyakini memang lebih besar dari tawaran Barca,

meski tidak signifikan.
Kubu Barca sendiri akhirnya menghentikan minat mereka pada Willian, sebagaimana klub Catalan akhirnya membeli Malcom, yang juga berposisi sebagai winger kanan, dari klub Prancis Girondins Bordeaux.

Lebih Dekat dengan Xiaomi MI A2 Lite

Tampak depan Mi A2 LiteTampak depan Mi A2 Lite
Selain merilis Mi A2 versi original, Xiaomi juga mengenalkan saudara kandungnya yakni Mi A2 Lite. Perangkat ini boleh dibilang bentuk kompromi Xiaomi untuk harga yang lebih terjangkau. Sebab, Mi A2 memang banyak perubahan yang signifikan yang membuat harganya sedkit lebih mahal dari generasi sebelumnya.
Antara Mi A2 dan Mi A2 Lite punya beberapa perbedaan yang cukup mencolok.  Dari chipset yang digunakan, komposisi dual kamera,ukuranlayar dan beberapa bagian lainnya.Yup, seperti bocoran yang sudah beredar sebelumya, Mi A2 Lite mengandalkan chipset Snapdragon 625, sedangkan Mi A2 (polos) disokong oleh Snadragon 660.
tampak belakang Mi A2 Litetampak belakang Mi A2 Lite
Snapdragon 625 sendiri untuk saat ini masih cukup mumpuni dan terbukti telah membawa beberapa seri Xiaomi sukses di pasaran.  Chipset ini terkenal hemat daya dan lumayan bandel.  Nah, selain chipset, ukuran layarnya pun berbeda. Layar Mi A2 Lite memiliki rasio 19:9 dengan layar 5,84 inci FHD+ dan 432 piksel per inci (ppi). Sementara Mi A2, dibekali layar 5,99 inci FHD+ rasio 18:9 dan kerapatan piksel lebih rendah, yakni 403 ppi.
Perbedaan pada sektor kamera cukup mencolok. Mi A2 tentu lebih unggul dengan dual kamera yang memliki konfigurasi 12MP + 20MP masing-masing bukaan f/1.8. Juga kamera depannya memiliki sensor 20 MP dengan bukaan f/2.2. Sementara Mi A2 Lite mengusung kamera ganda lebih rendah yakni 12MP + 5MP masing-masing bukaan f/2.2 serta lensa selfie 5MP bukaan f/2.0.
Meski demikian, Mi A2 Lite justru dibekali dengan baterai yang lebih besar yakni 4000 mAh, sedangkan MI A2 hanya 3010 mAh. Karena alasan ini pula tampilan Mi A2 Lite sedikit lebih bongsor dan berbobot.  Satu lagi perbedaaanya terdapat pada port USB dimana Mi A2 Lite masih mengandalkan port MicroUSB, sedangkan Mi A2 menggunakan USB type C.
port MicroUSB Mi A2 Liteport MicroUSB Mi A2 Lite

ASUS VivoBook 14 A411UF, Kombinasi Performa dan Keindahan


ASUS kembali memperbarui lini produk VivoBook mereka di pasaran Indonesia. Setelah menghadirkan VivoBook Flip 14 dan VivoBook S14 di tahun lalu, kali ini produsen asal Taiwan tersebut menghadirkan model lain, namun masih di segmen laptop 14 inci yang paling banyak dipilih oleh pengguna di seluruh penjuru Tanah Air.
Adalah VivoBook 14 A411UF, laptop terbaru yang disebarkan ke pasaran. Berbeda dengan varian VivoBook 14 sebelumnya yang lebih menyasar ke segmen convertible ataupun performa, model yang baru ini dihadirkan lebih ke segmen pengguna mainstream, namun tetap hadir dengan performa yang sangat mumpuni di kelasnya.
“ASUS VivoBook merupakan kombinasi sempurna antara performa dan keindahan. Laptop yang hadir dalam pilihan warna yang elegan ini diberikan finishing yang premium dan diperkuat prosesor Intel Core i5 generasi ke-8, RAM DDR4 8GB dan grafis Nvidia GeForce MX130,” sebut Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia.
Untuk menopang kapasitas dan performa storage, VivoBook 14 A441UF menggunakan dual-storage design yang mengombinasikan kecepatan transfer data dari perangkat SSD, dan juga kapasitas luas yang biasanya ditawarkan oleh harddisk. Solusi ini ideal jika laptop akan digunakan sebagai perangkat komputasi harian dan juga hiburan.
Di Indonesia, ASUS VivoBook 14 A411UF hadir dengan prosesor Intel® Core™ i5-8250U dengan kecepatan hingga 3.40GHz. Untuk pengguna yang memiliki anggaran terbatas, bisa memilih varian A411UF Core i5 yang tanpa menggunakan SSD, atau yang diperkuat prosesor Intel Core i3 yang bekerja pada kecepatan 2,4GHz dan dipasarkan di harga mulai dari Rp7.099.000,-

Oppo Find X vs Vivo Nex S, Duel Smartphone Premium dengan Pop Up Kamera


Ilustrasi: Vivo Nex S vs Oppo Find X (Oppo Indonesia/Vivo India)Ilustrasi: Vivo Nex S vs Oppo Find X (Oppo Indonesia/Vivo India)
Setelah edisi pekan lalu PULSA telah membahas 2 smartphone premium besutan Xiaomi dan Oneplus. Kali ini PULSA ingin mengulas fitur dan spesifikasi dua smartphone premium lainnya yang hadir dengan inovasi pada sisi kamera yang ditanamkan. Inovasi yang berupa pop up kamera dimana kedua perangkat ini sama-sama menghadirkan fitur yang serupa. Uniknya lagi, tak hanya mengandalkan fitur kamera kedua smartphone premium ini juga hadir dengan keunikannya tersendiri.
Adalah Oppo Find X dan Vivo Nex S yang merupakan smartphone besutan vendor asal China yang selama ini terkenalk dengan fitur selfie yang ditanamkan. Dengan popularitas yang sangat baik serta inovasi fitur yang ditanamkan membuat, kedua vendor ini memiliki keyakinan bahwa smartphone besutannya bakal menjadi tren smartphone premium baru.
Oppo Find X yang sudah mulai debutnya di Indonesia dengan harga Rp 12.999.000 langsung disambut oleh konsumen. Pre-order pertama Oppo Find X bahkan sudah habis terpesan, meskipun angkanya masih menjadi teka-teki. Sementara itu, Vivo Nex S yang sudah hadir secara global hanya tinggal menunggu waktu untuk hadir di pasar ponsel tanah air. Dengan kesuksesan Oppo Find X di Indonesia, memungkinkan Vivo untuk segera meluncurkan Vivo Nex S. Menariknya, Vivo Nex S sudah tersedia melalui jaringan distributor dengan harga mulai 12 juta hingga 15 juta rupiah.
Sama-sama dibekali dengan inovasi kamera yang menggoda dan dibalut dengan beragam fitur khas ponsel premium, ponsel pintar manakah yang lebih layak untuk dimiliki berdasarkan spesifikasi serta fitur yang ditanamkan. Penasaran? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Oppo Find X: 156.7 x 74.2 x 9.4 mm/186gram; Front/back glass (Gorilla Glass 5), aluminum frame; Pop up kamera depan dan belakang

Heboh Android Bakal Berbayar, Gimana sih Cerita Aslinya

Kabar mengenai Android bakal berbayar belakangan cukup santer. Jika benar, Android tentu bakal menghadapai persoalan baru dimana para penggunanya kini sangat nyaman dengan konsep Open Source.
Sejatinya, ini merupakan gertakan Google terhadap keputusan Uni Eropa baru-baru ini. Keputusan tersebut memaksa Google untuk tidak membundel aplikasi Chrome dan pencariannya dari Android. Hal ini yang kemungkinan akan memiliki beberapa implikasi terhadap masa depan model bisnis gratis Android.
Terkait hal itu, CEO Google Sundar Pichai memberi tanggapan lewat blog resminya. Pichai menjabarkan tanggapan perusahaan terhadap denda sebesar $ 5 miliar UE. Pichai menyoroti fakta bahwa pengguna Android pada umumnya akan "menginstal sekitar 50 aplikasi sendiri" dan dapat dengan mudah menghapus aplikasi yang sudah diinstal. Tetapi jika Google dicegah dari memaketkan aplikasi sendiri, itu akan mengganggu ekosistem Android.
"Jika pembuat ponsel dan operator jaringan seluler tidak dapat menyertakan aplikasi kami di berbagai perangkat mereka, itu akan mengganggu keseimbangan ekosistem Android," jelas Pichai, hati-hati menghindari fakta bahwa pembuat ponsel tidak akan lagi dipaksa untuk memaketkanaplikasi ini tetapi masih bisa memilih untuk melakukannya.
Pichai kemudian mengisyaratkan bahwa model bisnis Android gratis bergantung pada bundling aplikasi ini. "Sejauh ini, model bisnis Android berarti bahwa kami tidak perlu membebankan biaya kepada pembuat ponsel untuk teknologi kami, atau bergantung pada model distribusi yang dikontrol ketat," kata Pichai. “Namun kami khawatir keputusan hari ini akan mengganggu keseimbangan kehati-hatianyang kami alami dengan Android, dan itu mengirimkan sinyal yang mengganggu yang mendukung sistem kepemilikan atas platform terbuka.”
Pembicaraan halus Pichai tentang “keseimbangan kehati-hatian” dari model bisnis Android akan dilihat sebagai peringatan kepada konsumen, pembuat ponsel, dan Komisi Eropa. Uni Eropa tidak memberikan saran bagaimana Google harus menyelesaikan pelanggaran bundling aplikasi. Tetapi jelas bahwa jika pembuat ponsel dapat membundel aplikasi browser miliknya sendiri (bukan Chrome)dan mengarahkan pencarian tersebut ke pesaingnya, maka itu dapat berimplikasi pada pendapatan iklan Google, yang saat ini lebih sudah mencapai 50 persen lebih dari pendapatan iklan digital bersih perusahaan.

Minggu, 15 Juli 2018

Fans Inggris Siram Bir ke Penyiar Saat Dikalahkan Kroasia





tak menyenangkan dialami seorang wartawan yang tengah meliput acara nonton bareng laga semifinal Piala Dunia 2018 antara Inggris vs Kroasia di sebuah tempat di kawasan London Selatan.
Dilansir dari Independent, wartawan yang diketahui bernama Lloyd Burr tersebut merupakan koresponden sebuah kantor berita di Selandia Baru.
Hari itu, Rabu (127/2018), sebuah acara nonton bareng laga semifinal antara Inggris vs Kroasia digelar di sebuah tempat bernama Boxpark Croydon.
Inggris yang digadang bakal mampu mengulang sukses merebut kampium Piala Dunia seperti edisi 1966 ternyata secara mengejutkan takluk dari Kroasia dengan skor 2-1. Sontak hasil itu membuat sebagian besar fan Harry Kane dkk kecewa.
Di saat Burr melaporkan suasana pascakekalahan Inggris itulah, peristiwa tak menyenangkan terjadi. Seorang fan yang diduga dalam pengaruh alkohol meluapkan kekesalannya dengan melempar segelas bir ke wajah sang wartawan.
"Saya punya penggemar Inggris yang sangat marah mendatangi saya. Pascakekalahan Inggris suasana di acara nonbar ini berubah dari kegembiraan menjadi frustrasi, lalu antisipasi ... sekarang telah berubah menjadi kemarahan," katanya, sambil menyeka bir dari wajahnya.

Translate

Arsip Blog