Twitter  Facebook  Instagram
Follow my intagram wisnuanggoro_official Follow my twitter @Wisnu__Ofiicial
Wavy Tail

Minggu, 29 Juli 2018

Heboh Android Bakal Berbayar, Gimana sih Cerita Aslinya

Kabar mengenai Android bakal berbayar belakangan cukup santer. Jika benar, Android tentu bakal menghadapai persoalan baru dimana para penggunanya kini sangat nyaman dengan konsep Open Source.
Sejatinya, ini merupakan gertakan Google terhadap keputusan Uni Eropa baru-baru ini. Keputusan tersebut memaksa Google untuk tidak membundel aplikasi Chrome dan pencariannya dari Android. Hal ini yang kemungkinan akan memiliki beberapa implikasi terhadap masa depan model bisnis gratis Android.
Terkait hal itu, CEO Google Sundar Pichai memberi tanggapan lewat blog resminya. Pichai menjabarkan tanggapan perusahaan terhadap denda sebesar $ 5 miliar UE. Pichai menyoroti fakta bahwa pengguna Android pada umumnya akan "menginstal sekitar 50 aplikasi sendiri" dan dapat dengan mudah menghapus aplikasi yang sudah diinstal. Tetapi jika Google dicegah dari memaketkan aplikasi sendiri, itu akan mengganggu ekosistem Android.
"Jika pembuat ponsel dan operator jaringan seluler tidak dapat menyertakan aplikasi kami di berbagai perangkat mereka, itu akan mengganggu keseimbangan ekosistem Android," jelas Pichai, hati-hati menghindari fakta bahwa pembuat ponsel tidak akan lagi dipaksa untuk memaketkanaplikasi ini tetapi masih bisa memilih untuk melakukannya.
Pichai kemudian mengisyaratkan bahwa model bisnis Android gratis bergantung pada bundling aplikasi ini. "Sejauh ini, model bisnis Android berarti bahwa kami tidak perlu membebankan biaya kepada pembuat ponsel untuk teknologi kami, atau bergantung pada model distribusi yang dikontrol ketat," kata Pichai. “Namun kami khawatir keputusan hari ini akan mengganggu keseimbangan kehati-hatianyang kami alami dengan Android, dan itu mengirimkan sinyal yang mengganggu yang mendukung sistem kepemilikan atas platform terbuka.”
Pembicaraan halus Pichai tentang “keseimbangan kehati-hatian” dari model bisnis Android akan dilihat sebagai peringatan kepada konsumen, pembuat ponsel, dan Komisi Eropa. Uni Eropa tidak memberikan saran bagaimana Google harus menyelesaikan pelanggaran bundling aplikasi. Tetapi jelas bahwa jika pembuat ponsel dapat membundel aplikasi browser miliknya sendiri (bukan Chrome)dan mengarahkan pencarian tersebut ke pesaingnya, maka itu dapat berimplikasi pada pendapatan iklan Google, yang saat ini lebih sudah mencapai 50 persen lebih dari pendapatan iklan digital bersih perusahaan.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Translate

Arsip Blog