Twitter  Facebook  Instagram
Follow my intagram wisnuanggoro_official Follow my twitter @Wisnu__Ofiicial
Wavy Tail

Rabu, 29 April 2020

Olimpiade 2020 Ditunda, Pebulutangkis




Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tetap bersyukur dengan penundaan Olimpiade 2020 Tokyo.

Olimpiade 2020 ditunda karena pandemi virus Corona Covid-19 di berbagai dunia.

Praveen/Melati mengaku pikiran jadi lebih plong setelah sempat digenjot habis-habisan.

"Secara pikiran jadi lebih agak longgar, karena sebetulnya sudah disiapkan banget tahun ini untuk ke Olimpiade," ujar Melati dalam keterangan

"Tapi dengan adanya kejadian ini, terpaksa Olimpiadenya ditunda dan kami manfaatkan waktu yang ada untuk perbaiki apa yang kurang," tambahnya.
bakal jadi Olimpiade perdana bagi pebulutangkis cantik berusia 25 tahun itu.

Melati tak menampik memiliki rasa tegang selama menjalani persiapan.
Sementara bagi Praveen, Olimpiade Tokyo jadi kesempatan kedua tampil di Olimpiade.
Pada Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Praveen berpasangan dengan Debby Susanto.
"Persiapan ke Olimpiade itu rasanya memang beda, agak susah untuk dijelaskan," jelas Melati.
"Pasti ada rasa tegang, karena harus benar-benar fokus di latihan, pertandingan dan semuanya."
"Tapi di satu sisi harus merasa enjoy juga," pungkas perempuan cantik kelahiran Serang, Banten, 26 Oktober 1994.




Jumat, 17 April 2020

Program diet




Berat badan yang ideal adalah kebanggaan untuk setiap orang yang ingin tampil lebih menarik dari yang lainnya , dan sebaliknya terlalu kurus atau terlalu berlebihan berat badan adalah hal yang membuat momok yang menyebalkan .
Tambahan asupan makanan, sangat berguna untuk menambah dan memacu napsu makan lebih bertambah lagi, selain itu pola makan yang benar dan porsi makan yang ditambah secara teratur, akan membawa napsu makan menjadi lebih baik dan berat badan yang kurang sebaiknya menambah suplai makanan hingga porsi makanan sesdikit lebih banyak dari porsi makanan sebelumnya.
Namun setelah berat badan kita bertambah, terkadang kita tidak bisa mengkontrol asupan makanan yang kita konsumsi, alhasil berat badan semakin bertambah saja. karena pola makan telah lepas control dan keinginan untuk selalu mengkonsumsi makanan entah itu makanan ringan atau berat selalu bertambah akibatnya kebiasaan ini yang membuat berat badan semakin bertambah .
apakah pernah terlintas cara menurunkan berat badan   dalam jangka waktu yang sangat pendek dan sangat singkat adalah kepuasan yang sangat luar biasa ? ! benar sekali ! dalam sekejap menurunkan berat badan dengan secepat kilat sangat memberikan kepuasan yang luar biasa namun sudahkah anda mengerti dampak negative dan positif untuk tubuh kita ? dan efek samping yang ditimbulkan ??
lalu bagaimanakah cara diet sehat agar tubuh tetap sehat cerah dan tidak berdampak negative dari diet tersebut ??
Mengapa bisa terjadi kegemukan (overweight)?

Mempunyai tubuh langsing alami dan tetap sehat adalah dambaan setiap manusia. Kegemukan dapat disebabkan oleh 6 faktor yaitu :
1. Faktor Genetik
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 % pada berat badan seseorang
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini terutama mencakup pola hidup seseorang.
3. Faktor Psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
4. Faktor Kesehatan
Beberapa jenis penyakit dapat menyebabkan terjadinya kegemukan misalnya : hipotiroidisme dan beberapa kelainan syaraf.
5. Obat – obatan
Beberapa obat yang dapat menyebabkan kegemukan : jenis steroid dan beberapa anti-depresi.
6. Faktor Perkembangan
Perkembangan anak (yang sudah gemuk) cenderung akan mempunyai sel – sel penyimpan lemak 5 kali lebih banyak apabila sudah dewasa sehingga memiliki resiko kegemukan yang lebih besar.
Diantara 6 faktor diatas, faktor lingkungan (pola hidup) memberikan kontribusi paling besar pada berat badan seseorang. Dengan pola hidup yang kurang sehat, maka akan berpengaruh pada peningkatan berat badan seseorang. Pola hidup yang dikategorikan kurang sehat, antara lain : konsumsi makanan berlemak / berminyak yang berlebihan, kebiasaan mengkonsumsi makanan kecil (ngemil), dan kurangnya olahraga secara teratur.
Apa Akibatnya ?
Apabila kegemukan tidak segera di atasi akan menyebabkan beberapa masalah:
Bentuk tubuh menjadi tidak ideal
Penimbunan lemak di dalam perut menyebabkan bentuk perut menjadi buncit
Rawan timbulnya penyakit (penyumbatan jantung, diabetes melitus, kolesterol, hipertensi)
Bagaimana Cara Mencegahnya ?
Makan secara teratur
Mengurangi makan makanan lemak/ berminyak
Mengurangi kebiasaan makan makanan kecil
Berolah raga secara teratur
Anjuran
Banyak mengkonsumsi sayur dan buah – buahan
Hindari makanan mengandung lemak / berminyak
Berolahraga secara teratur
Jadi untuk mendapatkan hasil tubuh yang ideal, harus diimbangi juga dengan olahraga yang teratur. Kenapa  ??  karena kami sangat menyarankan sekali agar tidak tergiur dengan produk instan  diet secepat kilat :) , karena belum tentu juga berdampak baik bagi kesehatan anda .
Beberapa  bahan – bahan alam  yang digunakan sebagai suplemen /obat untuk diet :
1. Guazumae Folium (Jati Belanda)
Jati belanda mengandung triterpen, sterol, alkaloid, flavonoid, saponin yang dapat melarutkan lemak sehingga dapat digunakan untuk menurunkan berat badan.
2. Zingiberis purpurei Rhizomae (Bengle)
Sebagai peluruh lemak dan mengatasi obesitas.
3. Gallae (Majaan)
Mengandung galotanin yang membantu mengurangi kegemukan.
4. Murrayae Folium (Kemuning)
Mengurangi lemak tubuh yang berlebih.
Produk borobudur herbal untuk menurunkan berat badan :
Body 60 dan 100 kapsul
Jati Belanda
Kecil Perut
Modi 60 Kapsul
Molax
Diyet Kapsul
Untuk Keseluruhan Produk Dengan kategori Menurunkan Berat Badan Klik Dsini
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Medical Herb Index in Indonesia. PT. Eisai Indonesia : Jakarta. Hal 276.
Dalimartha, Setiawan. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia I. Trubus Agriwidya : Jakarta. Hal 74.
http://id.wikipedia.org/wiki/obesitas
Sastroamidjojo, Seno. 2001. Obat Asli Indonesia. Penerbit DIAN RAKYAT: Jakarta. Hal 140.
Sulaksana, Jaka. 2005. Kemuning & Jatibelanda Budidaya dan Pemanfaatan Untuk Obat. Penebar Swadaya : Jakarta. Hal 23.

Rakyat Indonesia Makin Susah, Ekonomi Terpuruk karena Corona




 Research and Consulting atau SMRC menunjukan rakyat Indonesia makin susah karena dampak wabah virus corona. Bahkan ekonomi mereka sangat terpuruk.
Hasil survei itu menunjukkan 77 persen mayoritas rakyat Indonesia menyatakan virus corona Covid 19 telah mengancam pemasukan atau penghasilan mereka. Lebih jauh lagi, sekitar 25 persen warga (atau 50 juta warga dewasa) menyatakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman.
Lainnya 15 persen warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk beberapa minggu, dan 15 persen warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk satu minggu.
Ini merupakan temuan dalam survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) tentang Wabah virus corona Covid-19 yang dirilis secara online pada 17 April 2020.
Survei dilakukan pada 9-12 April 2020 terhadap 1200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.
“Survei ini juga menunjukkan 67 persen rakyat Indonesia menyatakan kondisi ekonominya semakin memburuk sejak pandemi Covid-19,” kata Saiful Mujani dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Kalangan yang paling terkena dampak ini adalah mereka yang yang bekerja di sektor informal, kerah biru, dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian.

Sebanyak 92 persen rakyat menganggap virus corona Covid-19 mengancam nyawa manusia. Tapi ada perbedaan kekhawatiran antar daerah. Terdapat dua provinsi yang persentase warganya yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa sangat tinggi: Sulawesi Selatan (99 persen) dan DKI Jakarta (98 persen). Sementara di Jawa Barat, hanya 77 persen warga yang menganggap virus corona Covid-19 mengancam nyawa.
Mayoritas (52 persen) warga menganggap pemerintah cepat menangani wabah Corona, sementara 41 persen menganggap lambat. Terdapat perbedaan antar provinsi. Sementara mayoritas warga Jawa Tengah (61 persen) dan Jawa Timur (61 persen) menganggap langkah pemerintah cepat; di Jawa Barat hanya 41 persen warga menganggap pemerintah bekerja cepat.
Demikian pula dengan soal kecepatan pemerintah provinsi. Sementara mayoritas warga Jawa tengah (73 persen), Jawa Timur (68 persen) dan DKI (62 persen) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat; di Jawa Barat hanya 39 persen warga menganggap pemerintah provinsi bergerak cepat.
Mayoritas rakyat (87,6 persen) juga setuju dengan aturan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencegah penularan Covid 19.
Namun demikian, hanya 39 persen rakyat yang setuju bahwa seharusnya dikenakan denda atau penjara bagi mereka yang melanggar PSBB, sementara 31,2 persen menyatakan tidak setuju.
Yang paling banyak mendapatkan dukungan adalah pengurangan penumpang mobil pribadi (86 persen), dan yang mendapat persetujuan warga paling rendah adalah aturan bahwa sepeda motor tidak boleh membonceng (63 persen) dan ojeg/ojeg online tidak boleh membawa penumpang orang (66 persen). Artinya, ada 34-37 persen yang keberatan dengan aturan bahwa motor tidak boleh membonceng.
Sebanyak 21 persen warga tidak setuju dengan kebijakan agar kegiatan keagamaan dilakukan di rumah saja. Ini berarti ada sekitar 40 juta warga dewasa yang sebenarnya masih ingin melakukan kegiatan keagamaan di luar rumah.
Persentase terbesar warga yang tidak setuju agar kegiatan keagamaan dilakukan di rumah saja berada di Jawa Barat. Hanya 54 persen warga Jawa Barat yang setuju kegiatan keagamaan dilakukan di rumah saja.
Sebanyak 76 persen warga setuju dengan kewajiban bekerja dari rumah saja. Namun di Jawa Barat, hanya 54 persen warga yang mendukung kebijakan tersebut.
Sebanyak 31 persen warga DKI tetap ingin pulang kampung (mudik) saat Lebaran nanti. Mereka yang ingin mudik ini termasuk juga kalangan yang berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi. Secara nasional, persentase warga yang ini mudik mencapai 11 persen atau setara dengan 20 juta warga dewasa.
Sejumlah rekomendasi yang diajukan SMRC adalah:
Mengingat yang paling terdampak secara ekonomi adalah kelompok warga yang berpendapatan rendah, khususnya pekerja harian, kewajiban social distancing dan PSBB akan cenderung dilanggar oleh banyak warga yang rentan secara ekonomi. Karena itu mensubsidi mereka menjadi mendesak agar penyebaran virus bisa ditekan.
Bantuan pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi harus segera dilakukan dan diawasi pelaksanaannya agar tepat sasaran serta menghindari penyimpangan.
Mengingat masih tingginya minat para perantau untuk mudik, nampaknya masih diperlukan edukasi dan penataan yang lebih tegas terhadap kegiatan mudik terutama dari Jakarta.
Secara umum warga di Jawa Barat terlihat memiliki kesadaran yang paling rendah akan bahaya penyakit ini dibanding wilayah lain. Warga Jawa Barat juga paling rendah dukungannya terhadap aturan-aturan dalam PSBB. Maka edukasi yang lebih intensif tentang bahaya Covid-19 dan penerapan PSBB perlu dilakukan terhadap warga di Jawa Barat.

Translate

Arsip Blog