Twitter  Facebook  Instagram
Follow my intagram wisnuanggoro_official Follow my twitter @Wisnu__Ofiicial
Wavy Tail

Rabu, 15 April 2020

Wisata Selam Nyaris Berhenti Total, Pekerja Dirumahkan Bertambah.traveler




T
erhitung sudah lebih dari 1 (satu) bulan, pandemi virus Corona atau COVID-19 melanda Indonesia, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terpukul. Tak terkecuali wisata selam. Usaha wisata nyaris berhenti total dan menyebabkan peningkatan jumlah tenaga kerja yang dirumahkan.
Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI) dalam siaran persnya menyebutkan sejak merebaknya virus Corona di Wuhan, China, sektor wisata sudah langsung terdampak. Apalagi, turis asal China merupakan salah satu pasar utama wisata bahari, khususnya selam, di Indonesia. Pelaku usaha semakin merasakan dampak virus ini pada periode akhir Februari hingga awal Maret di mana pembatasan perjalanan dan sejumlah penutupan destinasi wisata mulai diberlakukan oleh otoritas nasional maupun setempat.
Survei PUWSI kepada anggota, yang merupakan para pelaku usaha wisata selam, menemukan adanya permintaan pembatalan perjalanan (trip) mencapai 40% hanya dalam waktu 1 bulan. Akibatnya, muncul potensi penambahan jumlah pekerja yang akan dirumahkan. Setidaknya 25% pelaku usaha memastikan akan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menekan biaya operasional usaha.
Meskipun belum dapat menyebutkan secara rinci nilai kerugian pelaku usaha wisata selam, angka ini diperkirakan akan semakin membengkak hingga miliaran rupiah jika situasi ini tidak segera membaik. Padahal, sebanyak 40% pelaku usaha menanggung kredit perbankan sehingga perlu ada dukungan pemerintah maupun pihak terkait untuk meringankan beban pengusaha.
"Kami sangat memahami bahwa pandemi ini memicu masalah ekonomi baru. Tatanan kehidupan manusia berubah, dari yang sebelumnya bebas bepergian menjadi harus berdiam di rumah. Ini adalah pukulan berat bagi sektor wisata. Banyak tempat wisata, destinasi pariwisata dan bahkan lokasi selam ikut ditutup sementara hingga waktu yang belum dapat ditentukan," kata Ketua Umum PUWSI Ricky Soerapoetra.
Ricky menyampaikan rasa prihatin yang mendalam kepada korban COVID-19. Ini tidak dialami oleh segelintir orang saja, tetapi kita semua harus bersama-sama melalui masa sulit ini. Namun, kesulitan yang kita hadapi sekarang ini sebenarnya adalah hal positif bagi bumi. Alam sudah cukup memberi ruang dan sumber daya yang melimpah bagi manusia.
"Terbukti, setelah hampir semua manusia di bumi ini mengurangi aktivitasnya akibat pandemi global, langit kembali cerah, polusi udara berkurang, laut dan terumbu karang ikut beristirahat dari tekanan intervensi manusia," ujarnya.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Translate

Arsip Blog